Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Eropa berakhir flat pada perdagangan Selasa (19/9), di saat para investor menantikan petunjuk dari hasil pertemuan kebijakan The Federal Reserve.
“Saat FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) bertemu dan memulai pertemuannya selama dua hari, pasar mungkin akan tetap sedikit sepi menunggu keputusan (Rabu waktu setempat),” ujar analis Rabobank dalam risetnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/9/2017).
Namun saham telekomunikasi naik 0,9% ke level tertinggi dalam hampir empat pekan setelah CNBC melaporkan bahwa operator nirkabel AS, T-Mobile AS Inc dan Sprint Corp, sedang dalam proses perundingan merger.
Saham Deutsche Telekom, yang mengatur T-Mobile AS, membukukan penguatan terbesar dengan kenaikan lebih dari 3%. Saham lain di sektor ini juga didorong oleh kabar tersebut.
Seorang pedagang di sebuah bank di Eropa mengatakan bahwa Deutsche Telekom jelas mendapatkan manfaat dari setiap pembicaraan yang dilakukan T-Mobile AS dan Sprint meskipun kombinasi tersebut memiliki rintangan antipakat (antitrust).
Saham telekomunikasi Eropa telah berkinerja buruk pada pasar yang lebih luas dalam dua tahun terakhir, namun valuasi dan potensi laba mulai memicu minat investor.
Analis Deutsche Bank yang dipimpin oleh Robert Grindle mengatakan bahwa pemulihan saham telekomunikasi pekan ini sudah lama terlambat dan merekomendasikan agar investor mengambil posisi mengingat reli yang terjadi bisa berlangsung dengan cepat.
Pilihan teratas mereka untuk sektor ini di antaranya Telenet, Telefonica, Vodafone, dan KPN.
Di sisi lain, saham Solvay turun 1,4% namun tetap mendekati level tertinggi 2015 menyusul kabar tentang penjualan bisnis poliamida senilai 1,6 miliar euro ke BASF.
Saham Clariant turun 0,5%, sedangkan saham Heineken anjlok 4,4% setelah peritel Femsa menjual bagian senilai 2,5 miliar euro di perusahaan pembuat bir terbesar kedua dunia tersebut.