Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa China Melemah, Akhiri Reli Penguatan di Pekan Keempat

Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2017), sekaligus mengakhiri rentetan penguatan tiga pekan berturut-turut sebelumnya.
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham acuan China berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan hari ini, Jumat (8/9/2017), sekaligus mengakhiri rentetan penguatan tiga pekan berturut-turut sebelumnya.

Indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir turun 0,10% atau 3,88 poin di level 3.825,99, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,20 poin di posisi 3.830,07.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup turun hanya 0,01% atau 0,25 poin di level 3.365,24, setelah dibuka melandai 0,03% atau 1,07 poin di posisi 3.364,43.

Baik indeks CSI300 maupun Shanghai Composite turun 0,1% pekan ini. Meski melemah, indeks Shanghai tetap bertahan di atas posisi 3.300 untuk sesi perdagangan ke-11 berturut-turut, level yang sebelumnya sulit ditembus.

Dilansir Reuters, saham konsumer yang bersifat defensif tergelincir dari relinya, meskipun ada tanda-tanda bahwa investor memompa uang segar ke dalam pasar yang didukung solidnya pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan mata uang China.

Performa emiten-emiten konsumer yang turun 2,9% pekan ini menjadi penekan terbesar terhadap pasar.

Sementara itu, perusahaan pengembang memimpin penguatan dengan lonjakan sebesar 6% saat investor bergerak ke sektor yang lebih agresif di tengah ekspektasi bahwa ekonomi China akan tetap kuat hingga akhir tahun.

Di sisi lain, data perdagangan China untuk bulan Agustus menunjukkan kenaikan ekspor sebesar 5,5% dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Meski sejalan dengan ekspektasi para ekonom, angka ekspor pada Agustus lebih lambat daripada pencapaian pada Juli. Adapun performa impor tumbuh 13,3% sekaligus melampaui proyeksi pasar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper