Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Dixons Carphone Anjlok, Indeks Stoxx Berakhir Positif

Penguatan sektor-sektor siklis membantu mendorong bursa saham Eropa ke posisi yang lebih tinggi pada akhir perdagangan kemarin, meski di saat yang sama saham Dixons Carphone anjlok.

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan sektor-sektor siklis membantu mendorong bursa saham Eropa ke posisi yang lebih tinggi pada akhir perdagangan kemarin, meski di saat yang sama saham Dixons Carphone anjlok.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup naik 0,2% pada perdagangan Kamis (24/8/2017). Sementara itu, saham Dixons Carphone anjlok 29% setelah menurunkan proyeksi laba full year.

Penurunan proyeksi laba oleh peritel ponsel itu mencerminkan kondisi yang lebih berat pada pasar ponsel saat konsumen bertahan lebih lama pada perangkat handset.

Saham Dixons Carphone adalah yang terburuk di antara saham ritel Eropa lainnya sepanjang tahun ini, bahkan sebelum pelemahan yang dibukukan kemarin menyapu hampir seperempat nilai pasarnya. Anjloknya saham Dixons menyeret indeks sektor tersebut turun 0,2%.

Di sisi lain, saham perusahaan bioteknologi Genmab melesat lebih dari 11% setelah mengumumkan hasil yang positif pada uji coba Alcyone fase III.

Sementara itu, saham Provident Financial pulih dari pelemahan tajam awal pekan ini dan melonjak 13,2%. Saham Sunrise Communications menguat 7,3%, setelah laba bersih kuartal keduanya naik lebih dari dua kali lipat.

Adapun saham perusahaan software Simcorp merosot 9,8% setelah hasil kuartal keduanya meleset dari ekspektasi, dengan turunnya jumlah pesanan sebesar 22% year-on-year.

“Ada risiko bahwa sektor teknologi dapat sedikit kelebihan kepemilikan. Dan jika kita mulai melihat hasil negatif, saya rasa reaksi harga saham dapat lebih buruk,” ujar Ronan Carr, pakar strategi saham Eropa di Bank of America Merrill Lynch, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/8/2017).

Musim laporan laba perusahaan-perusahaan Eropa hampir mendekati akhirnya, dengan 90% perusahaan MSCI Eropa telah merilis laporannya. Sejauh ini, 55% laporan telah melampaui proyeksi dan 39% meleset dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper