Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., memprediksi pertumbuhan laba 72%-74% pada semester I/2017 dibandingkan dengan Rp256,51 miliar pada semester I/2016.
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih mengatakan perseroan memprediksi pertumbuhan pendapatan dapat mencapai 62% pada semester I/2017. Pada saat ini, emiten bersandi saham WIKA itu belum menerbitkan laporan keuangan per 30 Juni 2017.
"Sekarang masih audit, semoga selesai pertengahan bulan depan," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/8/2027).
Menurutnya, pendapatan perusahaan paling banyak berasal dari proyek-proyek konvensional. Sampai Juni 2017, Wijaya Karya mengantongi kontrak baru Rp20,86 triliun atau 48% dari target kontrak sepanjang tahun.
Kontrak itu paling banyak berasal dari sektor infrastruktur dan gedung dengan perolehan Rp12,9 triliun, sektor energi dan industrial plant Rp4,9 triliun, industri Rp2,4 triliun dan properti Rp690 miliar.
Dari komposisi kepemilikan proyek, kontrak baru itu sebagian besar berasal dari swasta dengan porsi 61,05%, kemudian 27,46% dari sesama BUMN dan 11,49% dari pemerintah.