Bisnis.com, JAKARTA — Guna meningkatkan investor pasar modal syariah, Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin gencar melakukan literasi ke dunia pendidikan dan komunitas masyarakat muslim.
Sebagai informasi, Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) dalam penutupan perdagangan Kamis (3/8/2017) ditutup melemah 1,39 poin atau 0,75% menuju level 183,27. Sementara itu, volume perdagangan kemarin mencapai 3,74 miliar dengan nilai Rp3,55 triliun.
Kepala Pengembangan Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia Irwan Abdalloh menargetkan jumlah investor di pasar modal syariah bisa menembus 20.000 investor hingga akhir tahun. Hingga Juni 2017, jumlah investor pasar modal syariah sebanyak 17.000 investor, atau masih setara 3% dari jumlah investor pasar modal.
“Kami sudah kerja sama dengan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), masyarakat ekonomi syariah, dan kampus-kampus,” ujarnya, pekan lalu.
BEI juga telah melakukan integrasi dengan membuat satu akun syariah yang bisa digunakan untuk transaksi, perdagangan dan penyimpanan saham syariah, hingga pembayaran bank, sehingga memudahkan investor syariah.
Kemudahan transaksi bagi investor, sambung Irwan, akan memberikan kemudahan bagi investor syariah. Satu akun syariah dapat digunakan untuk beraneka ragam aktivitas transaksi. Akun syariah tersebut dapat dibuka di 12 anggota bursa yang terdaftar di BEI.
Adapun, 12 anggota bursa yang bisa melakukan transaksi syariah adalah Indo Premier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Sucorinvest Central Gani, Phillip Securities Indonesia, MNC Sekuritas, Panin Sekruitas, Henan Putihrai, First Asia Capital dan Phintraco Sekuritas.