Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Eropa rebound bersama minyak pada perdagangan hari ini, Rabu (12/7/2017), sementara dolar AS terdampak oleh berlanjutnya ketidakpastian politik di Washington yang mengurangi optimisme tentang rebound pertumbuhan global.
Indeks Stoxx Europe 50 naik 0,8% pada pukul 11.06 pagi waktu London (pukul 17.06 WIB), ditopang oleh penguatan manufaktur otomotif dan perusahaan energi.
Sementara itu, harga minyak WTI terpantau menguat 1,60% atau 0,72 poin ke US$45,76 per barel pada pukul 17.54 WIB.
Harga minyak WTI sempat terlempar ke level 43 pada perdagangan Selasa setelah Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) untuk menghapus surplus global tidak akan cukup tanpa penurunan jumlah persediaan yang berkelanjutan dan berkurangnya jumlah rig.
Rebound minyak terdorong oleh laporan penurunan jumlah cadangan minyak Amerika Serikat (AS), meskipun tetap berada dalam kondisi bear market.
Di sisi lain, indeks dolar AS terdampak oleh perkembangan terbaru seputar dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS 2016.
Baca Juga
Donald Trump Jr., putra sulung Presiden Donald Trump, dikabarkan merilis e-mail yang menunjukkan persetujuannya untuk bertemu seorang sumber dari Rusia yang dapat mengungkapkan informasi merugikan bagi rival Trump dalam pilpres AS 2016, Hillary Clinton.
Kontrovesi tersebut muncul sebelum penyampaian testimoni kebijakan moneter semi tahunan oleh Gubernur The Fed Janet Yellen di depan Kongres AS.
Sejumlah komentator mulai dari Pimco hingga UBS mengingatkan bahwa skandal itu dapat menunda inisiatif stimulus fiskal di AS serta membuat perusahaan ragu untuk melancarkan rencana belanja.
“Ada ketidakpastian politik yang lebih besar. Tiba-tiba, rebound capex yang kita telah lama tunggu, mungkin akan ditunda lebih jauh lagi. Ini penting bagi ekonomi dan oleh karena itu penting bagi apa yang dipikirkan Fed dalam jangka menengah,” ujar Bhanu Baweja, cross-asset strategist di UBS Group AG., seperti dikutip dari Bloomberg.
Siklus pengetatan oleh sejumlah bank sentral negara maju berpotensi mendapatkan momentum lebih dari Bank of Canada hari ini, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunganya.