Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Euro Berpeluang Menuju 1,43 per Dolar AS

Adanya peluang European Central Bank (ECB) mengurangi paket stimulus membuat mata uang euro (EUR) mendapatkan tenaga baru untuk menguat. Harga berpeluang mencapai 1,430 per dolar AS sampai penutupan perdagangan Jumat (30/6/2017).
Mata uang Euro/Istimewa
Mata uang Euro/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Adanya peluang European Central Bank (ECB) mengurangi paket stimulus membuat mata uang euro (EUR) mendapatkan tenaga baru untuk menguat. Harga berpeluang mencapai 1,430 per dolar AS sampai penutupan perdagangan Jumat (30/6/2017).

Pada perdagangan Kamis (29/6/2017) pukul 8.50 WIB, mata uang EUR menghijau 0,0017 poin atau 0,15% menuju 1,1395 per dolar AS. Ini merupakan peningkatan dalam 3 sesi berturut-turut.

Research and analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menuturkan mata uang EUR menguat setelah adanya pidato Presiden ECB Mario Draghi soal faktor-faktor yang membebani inflasi mulai berkurang. ECB juga mulai dapat melihat adanya perbaikan ekonomi di kawasan Eropa.

“Pasar menganggap pernyataan Draghi sebagai peluang adanya penghapusan stimulus lanjutan dari ECB. Euro berpeluang menguat ke 1,430 per dolar AS sampai akhir pekan ini,” papar Putu kepada Bisnis.com, Kamis (29/6/2017).

ECB sebelumnya memberikan stimulus sebesar 80 juta euro per bulan untuk memacu perekonomian. Namun, langkah ini justru menekan EUR. Ada kekhawatiran semakin banyak mata uang euro yang beredar akan semakin melemahkan nilainya.

Penguatan EUR juga tak lepas dari pelemahan dolar AS ke level terendah sejak Oktober 2016. Menurutnya, hal ini terjadi akibat berkruangnya keyakinan pasar terhadap kemampuan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lanjutan.

Yield obligasi tenor 10 tahun yang menjadi indikator penaikkan suku bunga mengalami pelemahan. Selain itu, kondisi politik AS kian tidak menentu setelah rancangan UU Kesehatan yang diusung Trump kembali ditolak parlemen.

Apalagi jika data Produk Domestik Bruto (PDB) AS periode kuartal I/2017 kategori final yang dirilis Kamis (29/6/2017) sesuai estimasi konsensus sebesar 1,2%. Angka tersebut menunjukkan penurunan dari kuartal IV/2016 senilai 2,1%.

Sebagai informasi, data PDB AS dikeluarkan dalam tiga tahap setiap bulan, yakni advance (terdepan), preliminary (selanjutnya), dan final (akhir). Data PDB advance cenderung memiliki dampak yang paling besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper