Bisnis.com, JAKARTA--PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) mengalokasikan belanja modal senilai US$150 juta sepanjang tahun ini.
Direktur Keuangan Smartfren Telecom Antony Susilo mengungkapkan belanja modal senilai US$150 juta akan digunakan untuk migrasi jaringan, menambah kapasitas dan memperbaiki kualitas jaringan. Dia mengungkapkan, Smartfren akan mengamati daerah-daerah yang membutuhkan pengembangan jaringan.
"Belanja modal berasal dari dana intenal dan pinjaman bank," ungkapnya di Jakarta, Rabu (14/6).
Pada tahun ini, FREN juga berencana untuk menumbuhkan pendapatan sekitar 10%-15%. Adapun raihan pendapatan pada 2016 mencapai Rp3,63 triliun, tumbuh 20% dari posisi Rp3,02 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, pada Maret 2017, pendapatan Smartfren mencapai Rp1,02 triliun, tumbuh 35% dari posisi Rp751 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, rugi berjalan FREN pada kuartal I/2017 mencapai Rp754,32 miliar, atau rugi meningkat dari posisi Rp265 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys mengungkapkan kerugian masih ada karena perusahaan tengah gencar melakukan migrasi dari CDMA ke LTE. Dia mengungkapkan earning before interest, tax, depreciation and amortisation (EBITDA) FREN menurun dari Rp209 miliar ke Rp149 miliar karena beban operasional yang meningkat saat penambahan BTS.