Bisnis.com, JAKARTA--PT Krakatau Bandar Samudera, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., mengoperasikan dry port di kawasan industri PT Krakatau industral Estate Cilegon.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera Tonno Sapoetro mengatakan bahwa dry port tersebut berdiri di atas lahan satu hektar di areal PT KIEC. Dry port merupakan rencana yang sudah pernah terealisasi sejak 2012.
Dry port tersebut merupakan terminal kontainer daratan yang memiliki akses langsung ke jalan raya dan rel kereta yang terkoneksi dengan pelabuhan laut, serta memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitas domestik, ekspor dan impor
“Ini bagian dari dukungan kami terhadap pemerintah yang mengedepankan logistik. Sejak zaman Belanda juga pengiriman barang dilakukan melalui kereta api, sehingga kita perlu teruskan karena memang lebih efisien,” kata Tonno dalam keterangan tertulis, Rabu (14/6/2017).
Krakatau Bandar Samudera menyediakan layanan dry port di lahan seluas 5.903 meter persegi yang diperoyeksikan akan melayani 1.350 gerbong per tahun pada tahun pertama dan akan meningkat tmenjadi 1.800 gerbong per tahun pada tahun-tahun berikutnya.
Pembangunan fasilitas dry port dianggap memberikan solusi bagi pengguna jasa karena akan menjadi proyek terintegrasi dari fasilitas pelabuhan hingga ke gudang tujuan di area Jawa Timur dan area-area lainnya.
Krakatau Bandar Samudera menyediakan layanan pengiriman kargo dengan pola operasi setiap hari, dua hari sekali maupun tiga hari sekali.