Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen alat logam PT Lionmesh Prima Tbk. menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini dapat mencapai 20,61% dibandingkan dengan tahun lalu, seiring dengan proyeksi membaiknya kondisi ekonomi dan meningkatnya konsumsi baja domestik.
Lawer Soependi, Direktur Utama Lionmesh Prima, mengatakan bahwa naiknya belanja infrastruktur pemerintah diperkirakan memperbaiki kondisi industri baja dan harga baja domestik. Selain itu, permintaan sektor properti juga diperkirakan mulai meningkat pada akhir 2017, seiring dengan terus turunnya suku bunga pinjaman bank.
Emiten dengan kode saham LMSH ini menargetkan penjualan bersih tahun ini dapat mencapai Rp190,38 miliar, tumbuh 20,61% dibandingkan dengan capaian 2016 yang senilai Rp157,86 miliar. Target ini pun lebih tinggi dibandingkan dengan target tahun lalu yang senilai Rp180 miliar, kendati target tahun lalu tersebut tidak tercapai.
Dengan estimasi perolehan pendapatan tersebut, perseroan memperkirakan laba bersih yang bisa dikantongi perseroan akan mencapai Rp7,61 miliar, tumbuh 21,76% dibandingkan dengan Rp6,25 miliar tahun lalu. Margin bersih perseroan pun meningkat tipis dari 3,96% menjadi 4%.
“Kami buatkan target ini dengan sangat teliti dan seksama sehubungan dengna keadaan ekonomi dan pasar baja. Namun, margin tetap kami targetkan konservatif karena dengan keadaan pasar yang tidak menentu, target yang terlampau tinggi tidak ada gunanya, yang penting tercapai,” katanya, Selasa (6/6/2017).
Untuk mendukung target itu, perseroan akan meningkatkan pemasaran untuk mengejar target volume penjualan sebesar 25.260 ton, meningkat 6,2% dibandingkan dengan volume penjualan tahun lalu 23.790 ton.