Bisnis.com, JAKARTA--Penerbitan obligasi dalam mata uang rupiah oleh BUMN dalam periode Januari-Mei 2017 mencapai Rp22,72 triliun atau meningkat 62% dibandingkan dengan Rp14 triliun periode yang sama 2015.
Sebagian dari obligasi tersebut kini sedang dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang akan berakhir pada Juni 2017. Sebagian obligasi lainnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia karena masa penawarannya telah berlangsung pada kuartal I.
BUMN yang menerbitkan berasal dari berbagai sektor seperti perbankan, konstruksi, industri dasar dan keuangan non-bank. Sektor bank, kendati baru diwakili oleh 2 perusahaan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., cukup dominan dengan obligasi senilai total Rp11,1 triliun.
Penerbit obligasi paling banyak berasal dari sektor konstruksi dimana tiga perusahaan yaitu PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., menerbitkan obligasi senilai total Rp7,12 triliun.
Adhi Karya dan BUMN lain, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sedang dalam masa penawaran obligasi sejak Mei hingga Juni 2017. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., yang menerbitkan obligasi Rp3 triliun dijadwalkan selesai masa penawaran awalnya pada Senin (29/5).
Sejumlah BUMN seperti PNM dan Waskita Karya berencana menerbitkan obligasi lebih dari sekali pada 2017. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, beberapa BUMN menerbitkan obligasi lebih dari satu tahap dalam setahun.
PNM berencana menerbitkan obligasi Rp1 triliun yang merupakan tahap II dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana Rp4 triliun. Untuk tahap I, perseroan sedang menawarkan obligasi Rp1,5 triliun sejak Rabu (31/5) hingga Selasa (13/6).
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan penerbitan obligasi itu dibagi dalam beberapa tahap karena disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan perusahaan. Perusahaan berencana kembali menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun pada 2018. "Itu sesuai kebutuhan cash-flow kita," katanya seusai paparan publik, Rabu (31/5/2017).