Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi pembiayaan mikro milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (Persero), berencana menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun pada semester II/2017.
Rencana penerbitan obligasi Rp1 triliun itu merupakan tahap II dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi dengan target dana Rp4 triliun.
Untuk tahap I, perseroan sedang menawarkan obligasi Rp1,5 triliun dalam masa penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 13 Juni 2017.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan penerbitan obligasi itu dibagi dalam beberapa tahap karena disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan perusahaan.
Perusahaan berencana kembali menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun pada 2018. "Itu sesuai dengan kebutuhan cash-flow," katanya seusai paparan publik pada Rabu (31/5/2017).
Parman mengatakan sumber pendanaan perusahaan berasal dari berbagai sumber seperti pasar modal, pinjaman perbankan dan modal sendiri.
Untuk pendanaan dari pasar modal, Parman mengatakan porsinya telah mencapai 50%, sisanya berasal dari pinjaman perbankan dengan porsi 30%-40% dan ekuitas sendiri.
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan oleh PNM untuk modal kerja pembiayaan. PNM merupakan BUMN yang menyalurkan pembiayaan untuk usaha mikro kecil dan menengah. Pada saat ini, peringkat PNM adalah idA yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia.