Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA KUARTAL I/2017: Laba PSAB Merosot 62,22%

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 62,22% dari US$3,97 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$1,5 juta pada kuartal I/2017.

Bisnis.com, JAKARTA--PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 62,22% dari US$3,97 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$1,5 juta pada kuartal I/2017.

Bahkan jika dibandingkan secara quartal to quartal (q-to-q), perseroan mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 78,23% dari US$6,89 juta pada kuartal IV/2016.

Anjloknya kinerja sepanjang kuartal I/2017 tersebut disebabkan menurunnya penjualan dari US$64,61 juta pada kuartal I/2016 menjadi US$49,82 juta. Kendati perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi US$25,93 juta pada kuartal I/2017 dari US$28,92 juta pada kuartal I/2016.

Dalam laporan keuangan kuartal I/2017 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/5/2017), perseroan mengungkapkan sepanjang kuartal tersebut terdapat penurunan produksi emas di sejumlah area produksi PSAB.

Tambang Lanut dan Bakan yang dikelola oleh anak usaha perseroan yakni PT J Resources Bolaang Mongondow mencatatkan penurunan produksi sebesar 36,72% dari 27.699 ounce pada kuartal I/2016 menjadi 17.527 ounce pada kuartal I/2017.

Sementara untuk tambang Seruyung yang dikelola anak usaha PSAB yakni PT Sago Prima Pratama juga mencatatkan penurunan produksi dari 18.221 ounce menjadi 16.854 ounce. Adapun, untuk operasi di Malaysia yakni tambang Penjom yang dikelola J Resources Gold (UK) Limited, juga mencatatkan penurunan menjadi 5.360 ounce dari 8.508 ounce.

Adapun, perseroan menargetkan dua tambang emas yakni Doup di Sulawesi Utara dan Gunung Pani di Gorontalo bisa beroperasi pada 2019 sehingga diharapkan dapat mendorong produksi emas perseroan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper