Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang berakhir menguat pada perdagangan hari kedua berturut-turut (Senin, 22/5/2017), ditopang oleh melemahnya kinerja mata uang yen yang mendorong prospek laba eksportir.
Indeks Topix hari ini dibuka dengan kenaikan 0,44% atau 6,91 poin di level 1.566,64 dan berakhir melemah 0,51% atau 7,92 poin ke 1.567,65.
Dari 2.008 saham pada indeks Topix, 1.347 saham di antaranya menguat, 530 saham melemah, dan 131 saham stagnan.
Adapun indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,45% atau 87,52 poin ke level 19.678,28 setelah dibuka dengan kenaikan 0,41% atau 79,72 poin di 19.670,48.
Sebanyak 157 saham menguat, 55 saham melemah, dan 13 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.
Saham SoftBank Group Corp. yang naik tajam 1,86% menjadi pendoromh utama terhadap penguatan Nikkei, diikuti oleh Trend Micro Inc./Japan yang melesat 2,61% dan Shiseido Co. Ltd. yang melejit 3,06%.
Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau melemah 0,15% atau 0,17 poin ke 111,40 yen per dolar AS pada pukul 13.32 WIB, setelah dibuka menguat 0,19% di posisi 111,02.
Seperti dilansir Bloomberg, kinerja yen terdampak peluncuran rudal oleh Korea Utara pada akhir pekan lalu. Meski demikian, yen masih tertopang oleh fokus para investor yang tertuju pada pergolakan politik di Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang, ekspor naik 7,5% pada April dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Angka ini lebih rendah dari median perkiraan dalam survei Bloomberg yang mencapai 8,0%.
Meski di bawah perkiraan, tingkat ekspor Jepang meningkat untuk bulan kelima berturut-turut pada April di tengah menguatnya permintaan global.
Sementara itu, impor melonjak 15,1%, lebih tinggi dari estimasi dalam survei Bloomberg sebesar 14,8%. Dengan angka tersebut, Jepang mencatat surplus perdagangan sebesar 481,7 miliar yen (US$4,3 miliar) (perkiraan 520,7 miliar yen).