Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., membukukan penjualan emas Rp1,16 triliun pada kuartal I/2017, atau turun 22,6% dibandingkan dengan Rp1,5 triliun pada kuartal I/2016.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan oleh manajemen perusahaan, penjualan emas oleh emiten berkode saham ANTM itu menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 70%. terhadap penjualan yang belum diaudit (unaudited) sebesar Rp1,65 triliun per kuartal I/2017.
“Pendapatan unaudited Antam dari penjualan emas di kuartal I/2017 tercatat sebesar Rp1,16 triliun. Emas merupakan kontributor terbesar dari penjualan bersih unaudited Antam di kuartal I/2017 dengan persentase kontribusi sebesar 70%,” tulis manajemen dalam pengumumannya seperti dikutip pada Senin (1/5/2017).
Pada kuartal I/2017, Antam membukukan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 594 kg (19.097 oz), naik sebesar 24% dibandingkan dengan produksi emas pada periode yang sama 2016.
Sementara itu volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 2.128 kg (68.416 oz) pada kuartal I/2017. Manajemen mengaku erus berupaya untuk mengoptimalkan penjualan emas dengan melakukan inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia.
“Salah satunya dengan pengembangan produk perhiasan yang dipadukan dengan emas batangan motif batik. Sebagai upaya pengembangan pasar emas, ANTAM juga telah menandatangani kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk memanfaatkan jaringan Pos Indonesia untuk melakukan penjualan emas,” papar manajemen.