Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2017: Laba MYOH Melorot 43,21%

Perusahaan jasa pertambangan batu bara, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencatatkan penurunan keuntungan sebesar 43,21%. Penurunan tersebut disebabkan terpangkasnya pendapatan sebesar 4,3% akibat kondisi curah hujan yang masih cukup tinggi pada kuartal I/2017.
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer
Tempat penampungan batu bara./Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan jasa pertambangan batu bara, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencatatkan penurunan keuntungan sebesar 43,21%. Penurunan tersebut disebabkan terpangkasnya pendapatan sebesar 4,3% akibat kondisi curah hujan yang masih cukup tinggi pada kuartal I/2017.

Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Sabtu (29/4/2017), menunjukkan sepanjang kuartal I/2017 perseroan mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pimilik entitas induk sebesar US$3,39 juta atau turun 43,21% dari US$5,97 juta pada kuartal I/2017.

Adapun, pendapatan perseroan juga turun sebesar 4,3% menjadi US$44,3 juta pada kuartal I/2017 dibandingkan kuartal I/2016 yang mencatatkan perolehan pendapatan sebesar US$46,31 juta. Biaya pokok pendapatan juga naik sebesar 3,07% dari US$37,08 pada kuartal I/2016 menjadi US$38,22 juta pada kuartal I/2017.

Investor Relation MYOH Ahmad Zaki Natsir mengatakan penurunan pendapatan pada kuartal I/2017 tersebut disebabkan curah hujan yang masih cukup tinggi sehingga menjadi hambatan terbesar dalam kegiatan operasional terutama untuk kegiatan pemindahan batuan penutup (overburden) dan produksi batu bara.

“Sampai dengan akhir kuartal I/2017, volume batuan penutup dan batu bara yang dihasilkan perseroan masing-masing sebesar 11,2 bank cubic meter [bcm] dan 2,5 juta ton,” katanya, Jumat (28/4/2017).

Sebagai perusahaan jasa pertambangan, lanjutnya, dia menjelaskan bahwa fee perseroan paling besar diperoleh dari kegiatan overburden dibandingkan dengan produksi batu bara dengan perbandingan 2 dibanding 1.

Sementara, pada kuartal I/2016 perseroan mampu mencatatkan kegiatan overburden sebesar 12,1 bcm. Menurutnya, jika dilihat sepintas memang ada penurunan. Hanya saja, lanjutnya, pada kuartal I/2016 ada perubahan pencatatan keuangan yakni masih mempertimbangkan 10 hari kegiatan pada bulan sebelumnya, Desember 2015.

Dia mencontohkan dalam pencatatan sebelumnya, untuk kinerja bulan Januari misalnya dimulai dari 21 Desember hingga 20 Januari. Namun, kini ada perubahan yakni dimulai dari tanggal 1 Januari hingga 31 Januari. Oleh karena itu, jika menihilkan kegiatan 10 hari pada Desember 2015, maka kegiatan overburden pada kuartal I/2016 sebenarnya lebih rendah dari kuartal I/2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper