Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., memperkirakan realisasi kontrak baru dapat mencapai 50%-60% pada semester I/2017 dari target Rp43,44 triliun sepanjang tahun.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi mengatakan sejumlah faktor mempengaruhi perolehan kontrak baru lebih cepat pada awal 2017. Pada tahun-tahun sebelumnya, realisasi kontrak baru pada semester I biasanya 30%-40% dan lainnya lebih banyak pada kuartal III dan IV.
Faktor tersebut antara lain adanya kepastian pelelangan dari pemilik proyek serta adanya konsep contractor pre-financing. “Sebelum-sebelumnya, dana pendanaan selalu dari owner atau pemerintah. Sekarang kontraktor bisa siapkan pendanaan terlebih dulu,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Selain itu, ujar Suradi, perseroan tidak hanya mengerjakan proyek pemerintah namun juga proyek swasta dengan porsi sekitar 45%. Proyek swasta itu antara lain proyek jalan bebas hambatan atau jalan tol.
Menurutnya, kontrak baru yang dikantongi oleh Wijaya Karya telah mencapai Rp16,1 triliun pada kuartal I/2017 atau sekitar 37% dari target sepanjang tahun.