Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada pekan ini, 17-21 Mei 2017, bergerak mixed, diawali dengan tekanan pada awal pekan.
Lanjar Nafi, analis Reliance Secueities, mengatakan setelah libur pada Rabu (19/4/2018) karena pemilihan gubernur Jakarta, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka kembali terkonsolidasi dengan sektor properti memimpin pelemahan. Namun, pada akhir pekan IHSG ditutup menguat cukup signifikan seiring aksi beli investor pada pekan ini yang sangat tinggi sebesar Rp3,31 triliun.
Sementara itu, Bursa Asia membuka pekan dengan bergerak mixed. Naiknya kekhawatiran geopolitik membuat pemintaan aset haven dan mata uang meningkat.
"Sehingga sebagian bursa yang berkolerasi dengan kenaikan mata uang seperti indeks saham di Jepang tertekan hingga pertengahan pekan. Indeks ekuitas Jepang rebound setelah spekulasi investor yang beranggapan pelemahan ekuitas Jepang telah mencapai titik jenuh," kata Lanjar dalam riset yang terbit pada Jumat (21/4/2017).
Namun, menjelang akhir pekan mayoritas bursa di Asia menguat seiring pelemahan Greenback dan rebound harga minyak. Beberapa data ekonomi pun menjadi pendorong, di antaranya industrial productions naik ke level 7,6% dari 6,3% dan GDP Tiongkok naik tipis year-on-year ke level 6,9% dari 6,8%.
Data Ekonomi Jepang pun cukup baik. Aktivitas ekspor berkontraksi terhadap ekspektasi di level 12,0% dari 11,3% dengan ekspektasi awal turun 6,7%.