Bisnis.com, JAKARTA-Sejumlah emiten dari berbagai sektor usaha mengincar dana dari penerbitan surat utang global di bursa luar Indonesia sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan pada 2017.
Berdasarkan catatan Bisnis, ada enam perusahaan yang sudah dan akan menerbitkan global bond atau notes senilai total US$1,3 miliar sejak awal Januari 2017 hingga Senin (17/4/2017).
Emiten itu antara lain PT Pan Brothers Tbk., (PBRX) melalui anak usahanya, PB International B.V dengan notes senilai US$200 juta (setara Rp2,63 triliun) dengan tenor 5 tahun serta tingkat kupon 7,63%.
Emiten lainnya, korporasi tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk., (Sritex/SRIL) melalui anak usahanya, Golden Legacy Pte. Ltd., berencana menerbitkan notes senilai US$150 juta untuk keperluan pembayaran utang jatuh tempo.
Selain itu, perusahaan peternakan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menerbitkan surat utang global senilai US$150 juta untuk membayar sebagian global bond yang bakal jatuh tempo pada 2018.
Emiten lainnya, PT Indika Energy Tbk. (INDY) menerbitkan obligasi valas senilai US$265 juta dengan tenor 5 tahun serta kupon 6,88% dan imbal balik penawaran kembali (reoffer yield) sebesar 6,95%.
Emiten perkebunan, PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) berencana menerbitkan surat utang global senilai US$200 juta di mana perusahaan berencana membentuk anak usaha di Singapura untuk menjalankan rencana tersebut.
Terakhir, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., (SUPR) melalui anak usahanya Pratama Agung Pte. Ltd., mengumumkan rencana untuk menerbitkan notes senilai US$400 juta atau setara dengan Rp5,35 triliun sebagai bagian dari rencana peningkatan likuiditas.