Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup pada level terendah dalam dua mingu terakhir di tengah kekhawatiran mengenai regulasi yang tumpang tindih dan keraguan akan pemulihan ekonomi
Indeks untuk saham blue-chip CSI300 berakhir melemah 0,8% ke 3.486,5, sementara indeks Shanghai Composite berakhir turun 0,9% ke 3.246,07. Sepanjang minggu ini, CSI300 telah terkoreksi 0,9% dan Shanghai Composite 1,2%.
Sejumlah data minggu ini, termasuk inflasi dan perdagangan, membuat investor mempertanyakan keberlanjutan pemulihan ekonomi.
Data menunjukkan inflasi harga produksi China mulai naik, CPI lebih lemah dari perkiraan dan pertumbuhan penjualan properti turun tajam.
"Ini adalah tanda pasti bahwa perdagangan reflasi memudar," kata Hong Hao, kepala penelitian di BOCOM International, seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa pasar belum sepenuhnya memperhitungkan perubahan ini pada ekonomi terbesar kedua di dunia, sebagian karena dugaan intervensi pemerintah.
Pada hari Kamis, 14 perusahaan China menunda perdagangan saham mereka, dengan alasan kebutuhan untuk mengevaluasi lebih lanjut dampak potensial bisnis dari rencana zona ekonomi baru di Xiongan.
Beberapa pelaku pasar menduga langkah terpadu tersebut adalah hasil intervensi regulator.