Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA: Kawasan Xiongan Dibangun, Indeks Shanghai Sentuh Level Tertinggi

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,60% atau 19,57 poin ke level 3.288,97, level penutupan tertinggi dalam 15 bulan.
Bursa China menguat./.Reuters
Bursa China menguat./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China berhasil membalikkan pelemahannya pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2017), ditopang oleh sentimen terkait dengan zona ekonomi baru negara tersebut.

Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,60% atau 19,57 poin ke level 3.288,97, level penutupan tertinggi dalam 15 bulan.

Pagi tadi, indeks Shanghai dibuka turun 0,10% atau 3,17 poin di posisi 3.266,22.

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,32% atau 11,25 poin ke 3.516,89, setelah dibuka turun tipis 0,05% di posisi 3.503,83.

Saham-saham dan sektor-sektor yang diharapkan mendapat manfaat dari Xiong'an New Area, zona ekonomi baru yang baru-baru ini diumumkan, terus menarik perhatian pasar, dengan saham pada sekitar 30 perusahaan terdaftar melonjak sebesar 61% dalam hanya lima sesi perdagangan.

Akhir pekan lalu, Beijing mengumumkan rencana untuk membangun Xiongan New Area, mencontoh zona ekonomi khusus Shenzhen dekat Hong Kong yang membantu mendorong reformasi ekonomi China pada tahun 1980.

“Xiongan New area dapat membuktikan untuk menjadi investasi besar tahun ini,” ujar Zhang Gang, Analis China Central Securities, dikutip dari Reuters.

Sektor-sektor bergerak mixed, dengan penguatan yang dipimpin oleh saham real estate.

Indeks yang mengukur kinerja pengembang utama naik 2,2% ke level penutupan tertinggi dalam empat bulan sekaligus penguatan sesi kelima berturut-turut, dengan para pengembang yang beroperasi di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei berharap mendapat manfaat dari pembangunan Xiong'an New Area.

Di sisi lain, performa bank terus menekan pasar setelah pihak regulator perbankan negara tersebut menyatakan telah mengeluarkan pedoman pengendalian risiko untuk pemberi pinjaman, ketika pihak otoritas meningkatkan upaya mereka untuk menahan risiko dari kenaikan utang yang pesat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper