Bisnis.com, JAKARTA - Emiten investor dan pengelola infrastruktur jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk. membukukan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp148,2 miliar, naik 13% dibandingkan capaian 2015 senilai Rp131,1 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit akhir bulan lalu, peningkatan laba tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan dan penjualan hingga 60%, dari Rp618,21 miliar pada 2015 menjadi Rp986,83 miliar tahun lalu. Aset perseroan meningkat 14% menjadi Rp5,52 triliun.
Danni Hassan, Direktur Nusantara Infrastructure mengatakan, perseroan bersyukur karena masih dapat mencatatkan kinerja positif tahun lalu di tengah tantangan ekonomi yang ketat. Perseroan berhasil membuktikan komitmen menjaga pertumbuhan serta menguatkan fundamental bisnis perseroan.
Selama tiga tahun terakhir, emiten dengan kode saham META ini secara konsisten mampu membukukan pertumbuhan usaha yang positif. Peningkatan pendapatan tahun lalu secara proporsional turut diikuti oleh peningkatan EBITDA 32% secara year on year.
Kinerja positif perseroan juga tercermin dari peningkatan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) yaitu masing-masing meningkat menjadi 5,5% dan 13,1%. EPS perseroan tahun lalu tercatat senilai Rp9,73 per saham dasar, meningkat dari Rp8,6 per saham tahun 2015.
Dari bisnis jalan tol, melalui PT Margautama Nusantara (MUN), perseroan mendapatkan kontribusi pendapatan senilai Rp385,73 miliar atau 56%. Bisnis menara telekomunikasi berkontribusi senilai Rp263,81 miliar atau 38%, sedangkan bisnis pengelolaan air bersih meningkat 20,7% menjadi Rp37,24 miliar.
Di sisi lain, pendapatan konstruksi perseroan mencapai Rp298,9 miliar, meningkat drastis hingga 643% dibandingkan 2015 yang hanya senilai Rp40,2 miliar. Pendapatan konstruksi ini merupakan jasa kompensasi yang diakui oleh entitas anak dalam pengambangunan tol baru dan peningkatan kapasitas tol dan produksi air bersih.
Meski terjadi lonjakan cukup tinggi dari sisi pendapatan dan penjualan, META hanya mencatat peningkatan laba bersih 13% karena sejumlah beban juga meningkat signifikan, seperti beban langsung dan beban pokok sebesar 10,6%, beban konstruksi 610%, dan beban keuangan 32%.
“Perseroan terus melakukan inovasi dan melihat peluang bisnis yang ada. Hal tersebut dilakukan dengan berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur di beberapa smart city di Indonesia,” kata Danni dalam siaran pers, Minggu (2/4/2017).
Tahun lalu, META melakukan sejumlah inovasi bisnis di sejumlah lini usaha. Di sektor jalan tol. META berinovasi meningkatkan kualitas pelayanan dengan orientasi kepuasan pelanggan dan optimalisasi penggunaan teknologi informasi.
Strategi investasi juga dilakukan untuk dapat menciptakan potensi pertumbuhan pendapatan dan laba di masa mendatang.
Deden Rochmawaty, General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure menjelaskan, dalam mengembangkan infrastruktur di Tanah Air, perseroan selalu menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan positif di masing-masing sektor.
Untuk itu, perseroan selalu mencari peluang untuk melakukan ekspansi dan terbuka dalam menjalin aliansi dengan partner-partner lokal dan multinasional, seperti Cap Asia, Providence Equity, serta Nexco dan Jexway yang merupakan salah satu operator jalan bebas hambatan terbesar di Jepang.