Bisnis.com, JAKARTA- Survei penjualan eceran Januari 2017 yang dilakukan Bank Indonesia mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran tumbuh melambat.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2017 yang tumbuh 6,3% yoy, turun dibanding bulan sebelumnya 10,5% yoy. Perlambatan penjualan eceran terjadi pada kelompok makanan dan non makanan.
Sedangkan untuk Februari 2017, penjualan eceran diperkirakan tumbuh stabil, yang terindikasi dari IPR yang tetap tumbuh 6,3% yoy.
“Perlambatan pada awal tahun merupakan siklus yang cukup wajar, setelah peningkatan penjualan eceran yang terjadi pada Desember atau akhir tahun,” tulis HP Financials dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (10/3/2017).
Perlambatan penjualan eceran pada awal 2017 juga sejalan dengan kenaikan inflasi yang menekan daya beli masyarakat.
Lonjakan inflasi tahun ini terutama dipicu oleh kenaikan administered price yaitu naiknya biaya perpanjangan STNK hingga 100%, kenaikan harga bensin (Pertamax, Pertalite dan Dexlite Rp300/liter), serta pengurangan subsidi listrik bagi rumah tangga mampu daya 900 VA.