Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (28/2/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
SUGI Siapkan USD20 Juta Untuk Kembangkan Lemang
PT Sugih Energy Tbk (SUGI) menyiapkan dana sekitar USD 20 juta untuk pengembangan wilayah kerja Lemang, khususnya lapangan Akatara. Adapun total dana berdasarkan perjanjian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk tahun ini mencapai US$45-50 juta. Total dana yang dibutuhkan untuk pengembangan blok Lemang yang sudah berstatus produksi sejak November 2016 lalu ini, rencananya akan dibebankan kepada tiga perusahaan. Wilayah kerja Lemang ini dikerjakan oleh 3 perusahaan migas, diantaranya PT Hexindo Gemilang Jaya yang memiliki porsi kepemilikan 31%, PT Mandala Energi Prima 35% dan Sugih Energy sendiri miliki 34%.
PPRO Targetkan Raih Dana Rp1,5 Triliun Dari Rights Issue
PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana menggalang dana melalui aksi korporasi di pasar modal (rights issue) sekitar Rp 1,5 triliun. Dari jumlah dana yang ditargetkan itu, diperkirakan PPRO akan melepas sejumlah 5 miliar lembar saham melalui rights issue. Jika melihat kebutuhan dana perusahaan sekitar Rp 1,5 triliun dengan jumlah saham yang akan di lepas sejumlah 5 miliar lembar saham, maka dapat diperkirakan harga rights issue PPRO akan berada di kisaran Rp 300 per saham. Pasca melaksanakan rights issue, PT PP Tbk (PTPP) juga akan kembali melaksanakan aksi korporasi dengan cara menyuntikkan dana ke PPRO sebagai salah satu anak usahanya. Rencananya, suntikan dana sekitar Rp 1 triliun itu akan berasal dari kas internal sebelum rights issue.
TOWR Bukukan Kenaikan Laba 2,72%
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,97% pada 2016 menjadi Rp5,05 triliun dari Rp4,47 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp668,77 miliar dari sebelumnya Rp571,50 miliar sehingga laba kotor perseroan tercatat Rp4,38 triliun. Laba kotor tersebut naik dari laba kotor 2015 yang senilai Rp3,90 triliun. Laba penghasilan tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp3,04triliun atau naik tipis 2,72% dibandingkan dengan 2015 yang senilai Rp2,96 triliun. Per Desember 2016, total aset perseroan mencapai Rp255,02 triliun naik dari 2015 yang sebesar Rp21,42 triliun. Total liabilitas sebesar Rp14,32 triliun dan ekuitas Rp10,71 triliun.
Laba Bersih AALI Tumbuh 224%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengalami pertumbuhan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 224% hingga periode 31 Desember 2016 menjadi Rp2,00 triliun atau Rp1.135,85 per saham dibandingkan laba pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp619,10 miliar atau Rp393,15 per saham. Pendapatan bersih naik 8,2% menjadi Rp14,12 triliun dari Rp13,05 triliun tahun sebelumnya. Beban lain-lain turun menjadi Rp1,46 triliun dari Rp1,90 triliun tahun sebelumnya dan laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp2,20 triliun dari Rp1,17 triliun.
ASII Alokasikan Capex 2017 Sebesar Rp20 Triliun
Guna mendanai ekspansi bisnisnya anak usahanya, PT Astra International Tbk (ASII) mengalokasikan belanja modal 2017 senilai Rp20 triliun. Dana belanja ini termasuk untuk anak usaha mereka yang tidak terkonsolidasi senilai Rp5 triliun. Disebutkan, belanja modal tersebut setara anggaran 2016. ASII menyiapkan belanja modal untuk anak usaha terkonsolidasi sebesar Rp 15 triliun, yang digunakan untuk berbagai lini bisnis. Mulai agribisnis, alat berat, pengembangan gerai, hingga proyek infrastruktur. Sebesar Rp2,2 triliun untuk agribisnis, sekitar Rp5 triliun sampai Rp 6 triliun untuk PT United Tractors Tbk (UNTR) terutama untuk alat-alat berat, dan pengembangan outlet di Astra senilai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun.
MKNT Buka Dua Gerai Baru
PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), melalui entitas anak PT Telering Onyx Pratama (TOP), kembali membuka 2 gerai penjualan gadget di wilayah Solo, Jawa Tengah. MKNT menghabiskan dana kurang lebih Rp 500 juta yang bersumber dari kas internal perseroan. Dengan rincian, sekitar Rp 300 juta digunakan untuk sewa tempat dan sisanya untuk pengadaan stok barang