Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DMAS Bukukan Pendapatan Usaha Tahun lalu Rp1,5 Triliun

Emiten pengembang lahan industri dan properti komersial PT Puradelta Lestari Tbk. membukukan pendapatan usaha sepanjang 2016 sekitar Rp1,5 triliun dengan margin bersih antara 40% hingga 50%, atau antara Rp600 miliar hingga Rp750 miliar.
Suasana Penawaran Umum Perdana Saham PT Puradelta Lestari Tbk di Jakarta, Kamis, (21/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Suasana Penawaran Umum Perdana Saham PT Puradelta Lestari Tbk di Jakarta, Kamis, (21/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pengembang lahan industri dan properti komersial PT Puradelta Lestari Tbk. membukukan pendapatan usaha sepanjang 2016 sekitar Rp1,5 triliun dengan margin bersih antara 40% hingga 50%, atau antara Rp600 miliar hingga Rp750 miliar.

Hermawan Wijaya, Direktur Puradelta Lestari mengatakan, nilai tersebut diperoleh dari realisasi penjualan lahan industri serta sejumlah proyek komersial yang telah dipasarkan tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya.

Nilai tersebut merupakan perkiraan sementara sebab perseroan belum merilis laporan keuangan tahunan konsolidasian yang telah diaudit. Nilai tersebut turun tajam dibandingkan capaian tahun 2015 senilai Rp2,28 triliun dengan laba bersih Rp1,36 triliun.

Meskipun sepanjang 2016 DMAS berhasil membukukan penjualan lahan 53 hektar atau melampaui target awal 50 hektar, realisasi tersebut nyatanya jauh lebih rendah dibandingkan realisasi penjualan 2015 yang mencapai  90 hektar.

Tahun ini, perseroan mengganggarkan belanja modal sekitar Rp700 miliar. Belanja modal relatif rendah karena rata-rata lahan yang akan dijual perseroan  sudah matang dengan infrastruktur penunjang yang memadai.

Dengan dana tersebut, perseroan menargetkan penjualan lahan industri tahun ini dapat meningkat menjadi 60 hektar. Setidaknya, saat ini ada potensi permintaan atau inquiries lahan industri dari sejumlah perusahaan sekitar 100 hektar.

“Dengan asumsi marketing sales tahun 2017 senilai Rp1,5 triliun, saya kira pendapatan dan laba bersih kita bisa meningkat tahun ini dibandingkan tahun lalu. Mestinya bisa lebih tinggi dari inflasi yang diperkirakan 5% tahun ini,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Menurutnya, hingga akhir Desember 2016, posisi cash DMAS diperkirakan mencapai Rp1 triliun hingga RP1,1 triliun. Dana tersebut cukup untuk menopang kebutuhan capex dan operasional perseroan tahun ini.

Hingga Maret, perseroan menargetkan sedikitnya mampu membukukan penjualan 20 hektar hingga 30 hektar, atau maksimal 50% dari target tahun ini. Saat ini, asking price lahan industri DMAS ditetapkan sekitar Rp2,2 juta per meter persegi hingga Rp2,4 juta per m2, tergantung luas permintaan. Semakin luas, semakin rendah harganya.

Nilai tersebut meningkat dari rata-rata asking price tahun lalu yang sekitar Rp1,8 juta per m2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper