Bisnis.com, JAKARTA- First Asia Capital merekomendasikan beli saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengemukakan harga ADHI di pasar saat ini masih cenderung undervalue jika dibandingkan dengan fundamentalnya.
“Oleh karena itu kami merekomendasikan beli untuk ADHI dengan target 3.500. ADHI direkomendasikan buy dengan target 3.500 dalam 12 bulan ke depan,”: kata Analis First Asia Capital David Sutyanto dari risetnya yang diterima sore ini, Selasa (21/2/2017).
First Asia Capital mengemukakan pendapatan ADHI tercatat naik di sepanjang tahun 2016 sebesar Rp 11,063 triliun.
Angka tersebut naik 17,83% dari perolehan pendapatan perseroan sepanjang 2015 sebesar Rp 9,389 triliun.
“Akan tetapi laba bersih ADHI tercatat sebesar Rp 405 miliar pada 2016, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar Rp 879 miliar,” kata David .
Laba bersih tersebut, ujarnya, tergerus disebabkan tumbuhnya beban pokok pendapatan hingga 18,23% dari Rp8,41 triliun menjadi Rp 9,94 triliun.
Hal itu juga diikuti oleh peningkatan jumlah beban usaha menjadi Rp 455 miliar atau naik 15,29% dari Rp 395,49 miliar.
Selain itu pada tahun 2015, ADHI membukukan pendapatan surplus revaluasi tanah sebesar Rp 414 miliar.
Dikemukakan ADHI tengah mengerjakan proyek pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) berjarak 43 km di Jabodetabek, dengan nilai investasi mencapai Rp23,3 triliun termasuk PPN 10%.
Proyek tersebut akan dibiayai dengan empat skema pembiayaan. Empat skema tersebut ialah dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), public service obligation (PSO), sinergi badan usaha milik negara (BUMN), dan penyertaan modal negara (PMN).
“Kami melihat dengan komitmen pemerintah untuk membantu ADHI menyelesaikan proyek tersebut pada tahun 2019 akan meningkatkan prospek ADHI di masa depan,” kta David.
Selain itu, ujarnya, ADHI berencana mulai memasarkan properti di sekitar stasiun LRT pada 2017.