Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK 23 JANUARI: Perusahaan Energi AS Tambah Rig, WTI Turun 0,17%

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Maret 2017 melemah 0,17% atau 0,09 poin ke US$53,13 per barel pada pukul 12.47 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,21% atau 0,11 poin di posisi 53,33.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia terpantau melemah pada perdagangan siang ini, Senin (23/1/2017), penurunan pertama dalam tiga sesi perdagangan seiring prospek kenaikan produksi AS yang membebani pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak Maret 2017 melemah 0,17% atau 0,09 poin ke US$53,13 per barel pada pukul 12.47 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,21% atau 0,11 poin di posisi 53,33.

Adapun, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Maret 2017 turun 0,11% atau 0,06 poin ke level US$55,43, setelah dibuka dengan kenaikan 0,38% atau 0,21 poin di posisi 55,70.

Menurut laporan firma jasa energi Baker Hughes, seperti dikutip dari Reuters (23/1/2017), sejumlah perusahaan energi AS pekan lalu menambah rig pengeboran terbanyak untuk produksi baru dalam hampir empat tahun.

Para pengebor menambah 29 rig sepanjang pekan hingga 20 Januari dengan total rig sejumlah 551, terbanyak sejak November 2015.

Produksi minyak AS telah naik lebih dari 6% sejak pertengah 2016, meskipun tetap 7% di bawah rekornya pada 2015. Kinerjanya kembali ke tingkat pada akhir 2014, ketika kuatnya produksi minyak AS berkontribusi terhadap kejatuhan harga minyak.

“Minyak diperdagangkan di kisarannya. Dalam jangka menengah, akan berat bagi minyak untuk bergerak,” ujar Jeffrey Halley, Analis pasar senior perusahaan broker OANDA.

Pada perdagangan Jumat (20/1), WTI ditutup melesat 2,11% ke US$53,22 per barel, sedangkan harga minyak Brent berakhir naik tajam 2,46% atau 1,33 poin ke posisi 55,49.

Minyak mentah telah diperdagangkan lebih tinggi pada sesi perdagangan sebelumnya, akibat pemangkasan produksi oleh OPEC dan produsen lainnya. Sentimen pemangkasan produksi serta pelemahan dolar mencegah pasar dari penurunan tajam lebih lanjut.

Indeks dolar yang mengukur laju dolar terhadap sejumlah mata uang utama siang ini terpantau melemah 0,35% atau 0,350 poin ke posisi 100,390 pada pukul 12.47 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper