Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai dengan pelayanan medium, Sriwijaya Air berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada April-Mei 2017, mundur dari jadwal semula pada Maret 2017.
Direktur Utama Sriwijaya Air Group Chandra Lie mengatakan Sriwijaya Air tetap komitmen untuk mulai melantai di Bursa Efek Indonesia agar dapat lebih ekspansif dalam industri jasa angkutan udara ke depannya.
“Ini [penundaan] karena pertimbangan perusahaan saja, supaya IPO kami itu bisa lebih baik lagi. Saya kira kalau bisa lebih baik, kenapa enggak. Yang pasti tahun ini kami komitmen IPO,” katanya di Jakarta, Rabu (18/01).
Seperti diketahui, Sriwijaya Air akan mendatangkan pesawat berbadan lebar atau widebody guna mendukung ekspansi maskapai ke rute-rute internasional di Asia Pasifik. Rencananya, pengadaan pesawat bakal dibiayai lewat dana IPO.
Sriwijaya Air sebelumnya juga berencana melepas kepemilikan saham hingga 25% kepada publik. Namun, rencana tersebut ternyata belum dapat dipastikan. “Nanti kami coba lebih rinci lagi,” ujar Chandra.
Dia mengaku cukup percaya diri untuk melantai di BEI. Pasalnya, kinerja keuangan Sriwijaya Air pada tiga tahun terakhir ini tercatat positif. Hal ini juga menyebabkan banyak maskapai asing yang juga tertarik untuk memiliki saham Sriwijaya Air.
Di sisi lain, sambungnya, upaya maskapai untuk melantai di bursa juga menunjukkan komitmen Sriwijaya Air untuk menjadi perusahaan yang transparan, dan dipercaya oleh masyarakat.
“Sungguh suatu kebanggaan tersendiri jika masyarakat bisa memiliki saham di Sriwijaya Air dan bersama-sama mengembangkan perusahaan ini lebih besar lagi, seperti nama besar kerajaan Sriwijaya yang melegenda itu," tuturnya.
Selain pengadaan pesawat berbadan lebar, Sriwijaya Air Group juga tengah menyiapkan fasilitas perawatan pesawat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Saat ini, maskapai masih mencari lokasi untuk membangun hanggar.
Kejuaraan Dunia Motocross
Pada kesempatan yang sama, Sriwijaya Air menjadi sponsor utama kejuaraan Motocross Grand Prix (MXGP) 2017 yang digelar di Pangkalpinang, Bangka Belitung pada 4-5 Maret 2017.
Chandra menuturkan Sriwijaya Air siap menyediakan jasa angkutan udara bagi para peserta maupun penggemar motocross untuk mengikuti kompetisi tersebut. Saat ini, maskapai telah melayani penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang sebanyak 11 kali per hari.
"Ini adalah event internasional yang diikuti para crosser dunia agar mendapatkan poin kejuaraan. Event kali ini adalah pertama kalinya di Indonesia sejak 20 tahun lalu, dan kami kontrak untuk tiga tahun ," katanya.
Chandra memperkirakan kejuaraan motocross dunia tersebut bakal membetot sedikitnya 14 juta orang untuk datang ke Pangkalpinang. Bahkan, sejumlah peserta dari luar negeri telah melakukan pemesanan tiket Sriwijaya Air.