Bisnis.com, JAKARTA—Emiten yang menjadi distributor tunggal produk Fuji Xerox di Indonesia, PT Astra Graphia Tbk., menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan mendekati 20% tahun ini.
Arifin Pranoto, Direktur Astra Graphia, mengatakan untuk merealisasikan pertumbuhan tersebut emiten yang juga bergerak di bidang jasa konsultasi, jasa kontraktor peralatan dan perlengkapan kantor, teknologi informasi serta telekomunikasi itu akan gencar meluncurkan produk baru.
Dia mencontohkan, tahun ini pihaknya akan memasarkan dua varian baru mesin cetak dari produk Fuji Xerox di segmen produksi. Selain itu, pihaknya pun akan memasarkan beberapa produk mesin cetak Fuji Xerox baru yang menyasar segmen perkantoran.
Harapannya, dengan produk anyar itu emiten bersandi saham ASGR tersebut dapat menguasai 50% pangsa pasar pada 2017. Pada 2016, pangsa pasar perseroan sekitar 43%.
“Pada 2017 target kami tumbuh double digit mendekati 20% untuk top line,” ujarnya, di sela-sela peluncuran produk mesin cetak Fuji Xerox baru di segmen perkantoran, Selasa (17/1/2017).
Selain itu, perseroan pun berencana akan memperluas pasar dengan menambah satu cabang dan lebih dari satu titik layanan. Arifin menyebut, lokasi pastinya masih dalam tahap riset namun wilayah Indonesia bagian timur memiliki prospek yang menjanjikan.
Saat ini, untuk menopang usahanya perseroan memiliki 32 kantor cabang serta 92 titik layanan yang dapat menjangkau pasar di 514 kota di Indonesia.
Di sisi lain, ditanyai terkait kinerja keuangan pada tahun lalu Arifin enggan menjawab. Menurutnya, hasil kinerja tersebut masih dalam tahap penyelesaian laporan keuangan. Namun, lanjutnya, kinerja keuangan pada 2016 sesuai dengan harapan.
Sebelumnya, pada 2016 perseroan menargetkan pertumbuhan dua digit seperti capaian tahun sebelumnya. Pendapatan bersih konsolidasian ASGR pada 2015 meningkat 16% menjadi Rp2,65 triliun sedangkan laba bersih naik 14% menjadi Rp265,12 miliar.
Hingga kuartal III/2016 pendapatan bersih perseroan mencapai Rp1,704 triliun naik 6,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,604 triliun. Adapun pada periode tersebut laba bersih perseroan merosot 14,7% menjadi Rp136,64 miliar dari Rp160,18 miliar.
Sebelumnya, beredar kabar Fuji Xerox Co. Ltd. berencana mencaplok saham perusahaan yang bernaung di bawah Grup Astra tersebut seteleh kerjasama yang dibina hingga 45 tahun. Akan tetapi Arifin menyebut hal itu tidak terjadi karena perusahaan dari Jepang itu puas akan kinerja ASGR yang selalu bertumbuh.
“Fuji Xerox gak ambil alih saham Astra Graphia karena kinerja perseroan memuaskan mereka,” ujarnya.
Di sisi lain perseroan pun sebelumnya sempat dikabarkan akan memasuki bisnis baru di sektor printing kemasan. Terkait hal itu, Arifin mengamininya. Menurutnya, bisnis baru tersebut akan dimulai tahun ini dan akan langsung dijalankan perseroan yang masih bekerjasama dengan Fuji Xerox.
Dia pun menyebut, dalam bisnis tersebut pihaknya belum berencana membentuk perusahaan patungan ataupun mendirikan anak usaha baru.
Terkait investasi atau pun anggaran belanja modal tahun ini, Arifin masih enggan menyebut angkanya dengan alasan menunggu penyelesaian laporan keuangan 2016. Sebagai gambaran, pada tahun lalu pihaknya menganggarkan Rp400 miliar sebagai belanja modal.