Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah berpeluang melemah pada perdagangan Selasa (17/1/2017) meski hanya temporer.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memaparkan IMF yakin pertumbuhan global 2017 akan membaik ke 3,4% YoY dari perkiraan 3,1% YoY. Di balik angka itu, IMF yakin perekonomian negara maju, terutama AS, akan membaik.
Prospek pertumbuhan Tiongkok juga direvisi naik menjadi 6,5% YoY di 2017. Sementara itu, di tengah tutupnya pasar AS akibat Martin Luther King Jr. Day, harga minyak menguat sementara kurs global masih lemah terhadap dolar.
Adapun, rupiahmelemah kemarin walaupun surplus dagang Desember 2016 diumumkan naik akibat kekhawatiran dampak buruk pidato pelantikan Trump. Kurs lain di negara berkembang juga melemah terhadap dolar diiringi pelemahan harga saham.
“Rupiah masih didukung penguatan pasar SUN yang terus turun imbal hasilnya. Hari ini rupiah berpeluang tetap melemah walaupun diperkirakan hanya temporer. Fokus beralih ke RDG BI yang akan disimpulkan Kamis,” katanya dalam riset.