Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) masih terbuka pada perdagangan Selasa (10/1/2017).
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (10/1/2017) pukul 09.00 WIB tercatat imbal hasil SUN benchmark 10 tahun FR56 turun 0,09% ke 7,716%.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil negara maju terus turun dipimpin oleh penurunan imbal hasil US Treasur. Hal ini seiring dengan beberapa data penting AS yang diumumkan memburuk belakangan ini sehingga memperkecil peluang kenaikan lanjutan FFR target di 2017.
Sementara, penurunan harga minyak juga berpeluang mencegah kenaikan drastis ekspektasi inflasi global. Dari domestik, setelah realisasi defisit APBN-P 2016 yang di bawah ekspektasi serta sinyal BI yang membuka peluang pelonggaran moneter lanjutan, giliran naiknya cadangan devisa per Deember 2016 yang menambah sentimen positif.
Pada perdagangan Senin kemarin, hanya sebagian imbal hasil SUN yang berhasil turun. “Ruang penurunan imbal hasil SUN diperkirakan masih terbuka terutama jika imbal hasil US Treasury melanjutkan penurunannya,” katanya dalam riset.