Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA KORSEL 29 DESEMBER: Proyeksi Pertumbuhan Dipangkas, Kospi Lanjut Melemah

Indeks Kospi melemah 0,22% atau 4,53 poin ke level 2.019,96 pada pukul 08.34 WIB, setelah dibuka turun 0,20% atau 4,07 poin di posisi 2.020,42.
Korea Selatan/Istimewa
Korea Selatan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan pagi ini, Kamis (29/12/2016).

Indeks Kospi melemah 0,22% atau 4,53 poin ke level 2.019,96 pada pukul 08.34 WIB, setelah dibuka turun 0,20% atau 4,07 poin di posisi 2.020,42.

Sebanyak 245 saham menguat, 421 saham melemah, dan 105 saham stagnan dari 771 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada perdagangan pagi ini.

Saham Il Dong Pharmaceutical Co. Ltd./New yang drop 1,61% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Kospi pagi ini, bersama dengan Sempio Foods Co. yang melemah 0,99% dan JW Life Science Corp. yang merosot 1,28%. 

Saham Samsung Electronics Co. Ltd. turut bergerak negatif setelah dibuka dengan pelemahan 0,95% atau 17.000 poin di posisi 1.771.000 meski kemudian naik ke 1.788.000 pada pukul 08.16 WIB.

Sementara itu, nilai tukar won pagi ini berbalik menguat 0,12% atau 1,45 poin ke 1.208,54 per dolar AS pada pukul 08.36 WIB setelah dibuka dengan pelemahan 0,12% di posisi 1.211,49.

Pemerintah Korea Selatan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan menjadi 2,6% dari 3%. Hal ini mencerminkan turunnya konsumsi domestik serta ekspor yang lemah.

Seperti dikutip Bloomberg, Kementerian Strategi dan Keuangan Korsel menyatakan pemerintah akan mempertahankan kebijakan fiskal longgar dan menekan BUMN untuk meningkatkan belanja perusahaan dalam upaya untuk menopang pelemahan sentimen konsumen dan bisnis.

Korsel juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 2,6% dari 2,8%.

 

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

29/12/2016

(Pk. 08.34 WIB)

2.019,96

-0,22%

28/12/2016

2.024,49

-0,87%

27/12/2016

2.042,17

+0,22%

26/12/2016

2.037,75

+0,09%

23/12/2016

2.035,90

+0,01%

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper