Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan pada Jumat (23/12/2016) diprediksi bergerak tertekan di kisaran 5000-5.110.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities, mengatakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) break out support MA200 pada pergerakan Kamis (22/12/2016). Sinyal negatif terlihat, support MA200 telah menjadi support cukup kuat sejak November tahun ini. Meskipun Indikator stochastic memasuki area jenuh jual, belum ada sinyal golden-cross dengan momentum RSI yang masih cenderung bearish.
"Sehingga diperkirakan IHSG bergerak cenderung mixed tertekan pada akhir pekan dengan kisaran support resistance pada level 5.000-5.110," tulis Lanjar dalam riset yang terbit pada Kamis (22/12/2016).
Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ANTM, BTPN, KLBF, dan SMRA.
Pada perdagangan Kamis (22/12/2016), IHSG ditutup terperosok 1,34% ke level 5.042,87. Indeks sektor industri dasar dan aneka industri menekan IHSG dengan masing-masing melemah di atas 1,5%.
Investor domestik berbalik melakukan aksi jual, sedangkan aksi beli investor asing mulai membesar, terlihat dari net buy sebesar Rp427,43 miliar.