Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Redenominasi Rupiah Kembali Mencuat

Penyederhanaan jumlah digit mata uang atau redenominasi kembali mencuat bersamaan dengan penerbitan dan peredaran uang rupiah tahun emisi 2016. Lantas, apa ini bisa dieksekusi?
Ilustrasi/MediumTermNotes.com
Ilustrasi/MediumTermNotes.com

Bisnis.com, JAKARTA – Penyederhanaan jumlah digit mata uang atau redenominasi kembali mencuat bersamaan dengan penerbitan dan peredaran uang rupiah tahun emisi 2016. Lantas, apa ini bisa dieksekusi?

Ditemui di sela-sela sebuah diskusi publik, Senin (19/12), ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan setidaknya ada dua syarat bagi sebuah negara, termasuk Indonesia, sebelum mengeksekusi redenominasi mata uangnya.

Pertama, inflasi rendah yang stabil setidaknya dalam lima tahun terakhir. Menurutnya, jika inflasi Indonesia saat ini di kisaran 3%-4%, pemerintah dan Bank Indonesia harus berupaya menjaga hal tersebut.

“Yang bsia membuat shock, harga BBM, harga pangan dan lainnya, harus dikendalikan,” katanya.

Pihaknya juga kembali mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur agar tercipta konektivitas yang efektif dan efisien. Konsep tol laut yang digembar-gemborkan kepada publik saat pemilu juga harus dikerjakan.

Kedua, kesiapan uang kecil. Hal ini dikarenakan dengan adanya redenominasi, hitungan uang semakin sederhana dan kecil walaupun tidak mengubah secara nilainya. Misalnya, jika Rp1.500 menjadi Rp1,5, ketersediaan 50 sen harus memadai.

“Kalau enggak tersedia uang kecil, orang, misalnya penjual akan menjual barangnya dengn harga yang lebih tinggi misal Rp2. Ini membuat inflasi,” imbuhnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan redenominasi sebenarnya untuk mematrikan keyakinan terhadap rupiah. Langkah ini diharapkan mampu merefleksikan kekuatan dari ekonomi Tanah Air.

Hal pertama yang perlu dilakukan yakni dari sisi Undang-Undangnya. Pemerintah, sambungnya, akan kembali berkoordinasi dengan anggota dewan sehingga rencana payung hukum bisa masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) 2017.

“Kita akan terus berkoordinasi dengan dewan kalau seandainya ada slotnya dalam program legislasi nasional dan itu bisa dilakukan, tentu kita ingin itu juga termasuk. Namun, seperti yang dikatakan sebelumnya, itu [proses redenominasi akan memerlukan waktu transisi yang cukup lama, 7 tahun-8 tahun,” jelasnya.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan setidaknya ada dua fungsi redenominasi. Pertama, penyederhanaan yang berujung pada efisiensi. Kedua, adanya perubahan image bukan hanya dari sisi pelaku bisnis, melainkan juga turis.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper