Bisnis.com, JAKARTA — Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks dolar AS yang mulai melemah di akhir pekan lalu berpeluang mencegah pelemahan rupiah lebih jauh di awal pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS mulai mereda penguatannya setelah sempat menguat tajam pasca rilis inflasi AS yang naik tengah minggu lalu. Adapun, saat ini fokus mulai beralih ke pertemuan BoJ yang akan disimpulkan Selasa esok.
Sementara, Kamis lalu pertemuan BoE menyimpulkan masih menginginkan dipertahankannya program pembelian aset. Sedangkan, minyak masih mempertahankan tren kenaikannya di tengah eskpektasi menipisnya surplus pasokan terhadap permintaan.
Pada sisi lain, rupiah melemah cukup tajam pada perdagangan Jumat sejalan dengan pelemahan yang terjadi di Asia. Pelemahan rupiah juga dibarengi oleh pelemahan SUN dan IHSG yang terutama dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Namun demikian, faktor domestik tak kalah negative. Harga beberapa jenis BBM yang mulai naik serta ekspektasi kenaikan defisit fiskal menjadi fokus utama. Tekanan pelemahan rupiah bisa bertahan di jangka pendek tetapi di jangka menengah penguatan bisa kembali didorong penguatan surplus perdagangan yang diperkirakan konsisten.
“Dollar index yang mulai melemah di akhir pekan lalu berpeluang mencegah pelemahan rupiah lebih jauh lagi di awal minggu ini,” katanya dalam riset.