Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. melepas kepemilikan saham dalam PT Pertiwi Lenggara Agromas dengan total nilai transaksi sebesar Rp447,25 miliar.
Budi Setiawan Halim, Direktur Sampoerna Agro, menuturkan PT Pertiwi Lenggara Agromas merupakan anak usaha yang 99,99% sahamnya digenggam perseroan dengan jumlah saham 114,99 juta lembar. Selain perseroan, 50 lembar saham PT Pertiwi Lenggara Agromas dimiliki oleh PT Arkananta Cahaya Indah.
"Luas lahan tertanam PT Pertiwi Lenggara Agromas kurang ideal untuk mencapai skala keekonomian, letaknya terpisah cukup jauh dari hamparan kebun milik perseroan sehingga sulit tercapai level pengeluaran biaya dan sumber daya yang efisien untuk pengembangan maupun pengelolaan aset Pertiwi Lenggara Agromas," tuturnya dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat (16/12/2016).
Selain itu, emiten berkode saham SGRO ini memutuskan untuk fokus mengembangkan dan mengelola portofolio aset yang lebih baik kualitasnya. Pasalnya, Pertiwi Lenggara Agromas memiliki utang sebesar Rp286,13 miliar kepada anak usaha perseroan PT Sungai Rangit.
Atas dasar itu, SGRO dan PT Arkananta Cahaya Indah menjual dan mengalihkan seluruh saham PT Pertiwi Lenggara Agromas kepada PT Dhanistha Surya Nusantara dan PT Surya Nusantara Sawitindo. Transaksi yang terjadi pada Selasa (13/12) senilai total Rp447,25 miliar.
Dari transaksi tersebut, SGRO mengantongi Rp161,12 miliar dari PT Dhanistha Surya Nusantara atas penjualan 114,99 juta lembar saham PT PAL. Adapun PT Arkananta Cahaya Indah mengantongi Rp68.650,34 dari PT Dhanistha Surya Nusantara atas penjualan 49 lembar saham dan Rp1.401,03 dari PT Surya Nusantara Sawitindo atas penjualan 1 lembar saham PT PAL.
Selain itu, transaksi divestasi itu juga mencakup pelunasan utang PT PAL kepada anak usaha SGRO, PT Sungai Rangit senilai Rp286,13 miliar. Pelunasan utang bersumber dari pemberian pinjaman dari PT Dhanistha Surya Nusantara kepada PT PAL.
Budi menegaskan transaksi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kelangsungan kegiatan operasional perseroan. "Tambahan dana dari hasil penjualan saham PT PAL dapat memperkuat arus kas dan permodalan perseroan yang dapat dipergunakan untuk menambah modal kerja, membiayai ekspansi, atau melunasi kewajiban kepada pihak ketiga," pungkasnya.