Bisnis.com, JAKARTA— MNC Securities memprediksi harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Kamis (15/12/2016) berpotensi untuk mengalami kenaikan terimbas oleh hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.
Berdasarkan data Bloomberg, harga SUN seri FR56 bergerak melemah 0,34% ke 103,66 pada perdagangan pukul 09.39 WIB. Sementara, imbal hasil tercatat naik 0,65% ke 7,828%.
Analis fixed income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika yang berakhir pada hari Rabu waktu setempat memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 0,25% - 0,50% menjadi 0,50% - 0,75%. Keputusan tersebut sesuai dengan estimasi pelaku pasar yang memperkirakan bahwa akan terjadi kenaikan sebesar 25 bps.
Selain menaikkan suku bunga acuan di bulan Desember 2016, Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika memberikan sinyal bahwa akan kembali menaikkan suku bunga acuan di tahun 2017 sebanyak tiga kali, sebanyak 2 atau 3 kali di tahun 2018 dan sebanyak 3 kali di tahun 2019 dengan target suku bunga acuan untuk jangka panjang naik dari 2,9% menjadi 3,0%.
Adapun, hal yang memengaruhi pergerakan pasar keuangan global adalah ekspektasi adanya kenaikan sebayak tiga kali di tahun 2017, di mana hal tersebut mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun di level 2,563%.
Namun demikian, keputusan Bank Sentral Amerika untuk menaikkan suku bunga acuan justru mendorong terjadinya penurunan imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) di mana masing - masing ditutup turun pada level 0,301% dan 1,382% setelah koreksi yang terjadi di bursa saham Eropa mendorong investor untuk sementara waktu masuk pada aset yang lebih aman (save haven asset).
Kenaikan imbal hasil dari US Treasury di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan sebanyak 3 kali di tahun 2017 akan mempengaruhi pergerakan harga SUN baik yang denominasi rupiah maupun dolar AS terlebih dolar AS yang terlihat mengalami penguatan terhadap mata uang global akan turut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
“Adapun, secara teknikal, harga SUN masih berada pada tren kenaikan namun dengan adanya sinyal pembalikan arah setelah mengalami koreksi dalam beberapa hari terakhir jelang pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika,” katanya dalam riset.
Dengan beberapa faktor tersebut, investor disarankan untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melakukan strategi dengan pilihan pada SUN tenor pendek dan menengah seperti seri FR0032, FR0038, FR0069, ORI013, FR0036 dan FR0070.