Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah pada perdagangan Rabu (14/12/2016) masih memiliki potensi menguat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS terkoreksi di tengah kenaikan tipis harga minyak mentah hingga dini hari tadi. Adapun, pasar global masih menunggu kesimpulan FOMC meeting Kamis dini hari nanti yang walaupun sudah diharapkan menaikkan fed fund rate target, kepastian mengenai pandangannya di 2017 masih ditunggu.
“The Fed yang ragu untuk memulai pengetatan moneter yang agresif bisa tekan penguatan dolar ke depan,” katanya dalam riset.
Sementara itu, rupiah menguat tipis di perdagangan Selasa walaupun mayoritas kurs di Asia melemah. Namun demikian, masih terasa sentimen negatif dari pasar global melihat pelemahan tajam SUN dan IHSG.
Adapun, usulan kenaikan harga BBM oleh Pertamina yang merespon kenaikan harga minyak mentah global, mulai ditanggapi serius oleh pemerintah.
“Hal ini mengangkat prospek kenaikan inflasi di 2017 walaupun surplus perdagangan November 2016 dari kenaikan harga komditas, menurut BI, masih akan menyediakan alasan untuk rupiah yang lebih kuat ke depan,” tambahnya.