Bisnis.com, JAKARTA— MNC Securities memprediksi harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Selasa (13/12/2016) bergerak terbatas seiring dengan jelang dimulainya pertemuan the Fed.
Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan pergerakan harga SUN cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan yang cukup bervariasi jelang dimulainya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika (FOMC Meeting).
Adapun dari dalam negeri, perpanjangan kerjasama Bilateral Swap Arrangement (BSA) pada tanggal 12 Desember 2016 antara Bank Indonesia dan Bank of Japan, yang bertindak sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang senilai USD22,76 miliar akan menjadi katalis positif.
Hal ini lantaran kerja sama BSA ini ditujukan untuk mendukung kebutuhan likuiditas potensial dan aktual melalui penyediaan skema pencegahan dan penanganan krisis di tengah masih terus berlangsungnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Sementaram, secara teknikal, harga SUN masih berada pada tren kenaikan, sehingga dalam jangka pendek masih terbuka peluang terjadinya kenaikan harga.
“Hanya saja kami perkirakan pelaku pasar masih akan fokus pada pelaksanaan rapat the Fed 13 Desember- 14 Desember 2016 serta RDG Bank Indonesia yang akan berlangsung pada tanggal 14 Desember- 15 Desember 2016,” katanya dalam riset.
Made merekomendasikan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di tengah volume perdagangan yang diperkirakan juga tidak begitu besar.
“Kami masih menyarankan kepada investor dengan horizon investasi jangka pendek untuk melakukan strategi trading di tengah kondisi pasar surat utang yang masih bergerak berfluktuasi dengan pilihan pada seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0053, FR0070, FR0058 dan FR0068.”