Bisnis.com, JAKARTA— Sepanjang tahun ini, ada sekitar 304 produk reksa dana baru yang diluncurkan oleh sejumlah manajer investasi.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah produk reksa dana saat ini sebanyak 1.395 produk (per pekan kedua November). Jumlah tersebut bertambah sekitar 304 produk atau naik 27,86% dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang tercatat 1.091 produk.
Saat ini, jenis reksa dana dengan jumlah produk terbanyak adalah reksa dana terproteksi dengan 430 produk. Disusul oleh reksa dana saham dengan 183 produk, reksa dana pendapatan tetap 157 produk, reksa dana campuran 117 produk, dan reksa dana pasar uang sebanyak 97 produk. Sementara itu, sisanya merupakan produk reksa dana syariah, ETF, dan reksa dana indeks.
Sebagai informasi, sejumlah reksa dana terbuka sepanjang November 2016 mencatatkan kinerja return negatif seiring dengan terjadinya gejolak di pasar modal. Berdasarkan data Infovesta Utama, terlihat bahwa return reksa dana saham yang ditunjukkan melalui Infovesta Equity Fund Index tercatat -5,66% pada November. Kinerja tersebut underperform dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tumbuh -5,05%.
Kemudian, reksa dana pendapatan tetap yang difaktorkan melalui Infovesta Fixed Income Fund Index yang tercatat -2,81%, dan reksa dana campuran/Infovesta Balanced Fund Index yang tercatat -3,70%.