Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Bergerak Optimis, Harga Minyak dan Pertumbuhan Kredit Jadi Perhatian Pasar Saham

PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (30/11/2016) berpeluang kembali menguat.
Karyawan mamantau pergerakan harga saham melalui smartphone di Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com
Karyawan mamantau pergerakan harga saham melalui smartphone di Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (30/11/2016) berpeluang kembali menguat.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG mengkonfirmasi rebound di support trend menguat. Indikator stochstic berpotensi golden-cross di zona jenuh jual dengan momentum RSI yang cenderung flat.

Menurutnya,  pergerakan IHSG terlihat mencoba keluar dan tutup diatas MA7 yang telah menjadi resistance sejak penurunan signifikan awal bulan ini. "Sehingga diperkirakan IHSG akan kembali bergerak optimis menguat dengan range pergerakan 5.130-5.235," katanya dalam riset.

Adapun, saham-saham yang dapat dicermati hari ini a.l BBRI, BBTN, BMRI, BSDE, CTRS, JPFA, JSMR, KLBF, MAPI, dan ROTI.

Kemarin,  IHSG ditutup menguat 22,09 poin sebesar 0,43% dilevel 5.136,67 dengan volume yang cukup tinggi. Sektor pertanian dan properti memimpin laju penguatan indeks sektoral. Investor asing masih terlihat melakuan aksi jual cukup sebesar Rp852,58 miliar.

BI memproyeksikan pertumbuhan kredit mendekati angka 8% lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di 7%. Adapun, penyaluran kredit di kuartal IV/2016 ini terpacu banyaknya realisasi belanja pemerintah yang diikuti konsumsi swasta. Hal tersebut seusai pola kegiatan ekonomi domestik, yang banyak terstimulus dari belanja pemerintah di akhir tahun.

Sementara itu,  bursa Eropa bergerak mayoritas berbalik menguat di tengah tergelincirnya harga minyak hingga 0,9%. Anggota OPEC gagal menjembatani perbedaan mereka pada pengurangan produksi. Namun data indeks harga import mengalami peningkatan dari periode sebelumnya di Jerman yang tentu akan memicu pertumbuhan inflasi di German dan sedikit pada zona Eropa.

"Sentimen selanjutnya Invetor akan mencermati hasil pertemuan OPEC di AS, tingkat penjualan ritel di Jerman dan tigkat inflasi di zona Eropa."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper