Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RELIANCE SECURITIES: Investor Nanti Data Ekonomi Awal Bulan, IHSG Bergerak Mixed

PT Reliance Securities memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini bervariasi (mixed) dengan kecenderungan tertekan seiring investor yang menanti sejumlah rilis data ekonomi domestik dan global
IHSG diprediksi mixed./.Bisnis-Endang Muchtar
IHSG diprediksi mixed./.Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA--PT Reliance Securities memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini bervariasi (mixed) dengan kecenderungan tertekan seiring investor yang menanti sejumlah rilis data ekonomi domestik dan global.

Lanjar Nafi, Analis Reliance Securities memaparkan menjelang awal bulan, investor menanti sejumlah rilis data perekomonian sepert data inflasi seluruh dunia, indeks kerja manufaktur, dan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat. Menurutnya ndeks kinerja sektor manufaktur dan jasa di AS dan China akan menjadi fokus.

"Investor juga akan memfokuskan diri pada data-data ekonomi di AS dan tingkat pertumbuhan guna melihat kesehatan ekonomi AS menghadapi peningkatan biaya pinjaman yang kabarnya akan terjadi pada bulan depan," katanya dalam riset.

Sementara itu, secara teknikal IHSG masih tergolong aman bergerak diatas MA200 dan bullish trend hingga saat ini. Meskipun demikian indikator stochastic dan RSI memberikan signal pelemahan lebih lanjut. Kisaran pergerakan IHSG pekan ini diprediksiberada pada level 5.060-5.230.

Adapun, saham-saham yang dapat dicermati pekan ini a.lASII dengan support resistance 7.300-8000, BBNI dengan support resistance 5.000-5.400 dan BMRI dengan support resistance 10000-10650. Kemudian, saham ITMG dengan support resistance 1.5600-1.8000, MAIN dengan support resistance 1.250-1.400, MDLN dengan support resistance 3.35-3.700 dan UNVR dengan support resistance 39.700-41.500.

"Pekan ini, IHSG masih bergerak cenderung mixed tertekan kembali di pekan depan jika aktifitas sektor manufaktur rilis turun sesuai ekspektasi 48,7 dari 49,86 dan tingkat inflasi 3,31% dari 3,1%," tambahnya.

Dia memprediksi, antisipasi investor asing di akhir tahun menjelang kenaikan tingkat suku bunga di AS masih akan membuat rupiah tergerus dan capital out flow terus mengalir. Sektor pertanian dan pertambangan masih akan menjadi primadona mengikuti harga komoditas yang cenderung uptrend disaat ketidak pastian sentimen global dan cuaca dingin disebagian belahan dunia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper