Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil surat utang negara (SUN) seri acuan 10 tahun FR56 terus bergerak naik hingga perdagangan pagi ini, Jumat (25/11/2016).
Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil SUN FR56 bergerak naik 0,44% ke level 8,181% pada perdagangan hari ini pukul 09.39 WIB. Sementara, harga merosot ke level 101,27.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan aksi jual besar-besaran terlihat di pasar SUN kemarin sehingga mendorong pelemahan rupiah yang cukup tajam. Imbal hasil SUN naik hampir di seluruh tenor dengan dominasi tenor pendek hingga menengah.
Adapun, BI hadir di pasar melakukan buyback sehingga membantu tersedianya permintaan di tengah aksi jual masif, terutama, oleh investor asing yang hingga 23 November tercatat masih menguasai sekitar 37,2%, dari SUN yang beredar, atau sudah jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi awal November 2016 yang 38,5%.
Sementara itu, faktor eksternal, terutama dari AS, masih menjadi penyebab utama kenaikan imbal hasil SUN. Adapun, faktor domestik tak kalah negatif, mulai dari inflasi yang diperkirakan naik hingga rencana unjuk rasa terkait kasus Ahok.
“Secara umum tekanan kenaikan imbal hasil bisa bertahan hingga tengah Desember 2016,” katanya dalam riset.
Terkait rencana frontloading pemerintah di kuartal IV/2016 sepertinya akan menunggu kondisi pasar sekunder menjadi lebih tenang walaupun itu justru bisa menjadi sentimen negatif lain khususnya dari perspektif ketahanan fiskal yang lebih rendah di awal 2017.
Sentimen eksternal yang masih buruk diperkirakan bisa mendorong pemerintah untuk memaksimalkan sumber pendapatan Negara lainnya seperti misalkan tax amnesty, yang laju pertambahannya di periode II sejauh ini, menurun relatif pencapaian menjelang akhir periode I.
FR56 pukul 09.39 WIB
Periode |
| FR56 (10 tahun) |
|
|
| Harga | % | Yield | % |
25 November | 101,27 | -0,24 | 8,181 | +0,44 |
24 November | 101,51 | -1,02 | 8,145 | +1,92 |
23 November | 102,56 | -0,68 | 7,991 | +1,30 |
Sumber: Bloomberg