Bisnis.com, JAKARTA-- PT Reliance Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (25/11/2016) masih mengalami tekanan.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan pergerakan terkonsolidasi kembali terlihat pada IHSG secara teknikal. Setelah berhasil break resistance kemarin IHSG kembali tertekan hingga kembali menguji support MA200 dan support uptrend jangka panjang. Indikator stochastic dead-cross pada posisi overbought dengan signal negatif.
"Sehingga diperkirakan IHSG masih akan mengalami tekanan hingga menguji support MA200 dengan range pergerakan 5.065-5.175," katanya dalam riset.
Kemarin, nilai tukar rupiah yang melemah 0,50% terhadap dolar AS serta kekhawatiran investor terhadap percepatan kenaikan suku bunga di AS berdampak negatif pada emerging market dengan sukses membuat IHSG kembali tergerus -104,37 poin sebesar 2% di level 5.107,62 dengan volume cukup tinggi. Seluruh sektor mengalami pelemahan dipimpin oleh pelemahan sektor aneka industri sedangkan sektor pertanian menguat 1,12% seiring indikasi aksi swing investor domestik pada emiten pertanian.
Sementara, harga minyak dunia naik 0,2% setelah data stok minyak di AS tidak tumbuh dan kesepakatan Irak untuk memotong produksi minyak tidak mampu membendung aksi jual investor asing pada hari ini yang kembali tercatat net sell sebesar Rp406,08 miliar.