Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah pada perdagangan Kamis (24/11/2016) berpeluang melanjutkan pelemahannya.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS naik tajam setelah notulensi FOMC meeting menunjukkan mayoritas anggota the Fed yang lebih percaya diri terhadap kenaikan Fed Funds Rate (FFR) target dalam waktu dekat.
Tidak hanya US Treasury, imbal hasil negara maju lain juga naik semalam. Pelemahan kurs di Asia pada perdagangan hari ini diperkirakan tidak terhindarkan.
Sementara itu, rupiah melemah pada perdagangan Kamis kemarin bersama dengan kurs lain di Asia. Pelemahan rupiah berpeluang berlanjut minggu ini merespons penguatan tajam dollar index di tengah pelemahan harga minyak mentah.
“Ketidakpastian tinggi, paling tidak, hingga tengah Desember 2016 akan menjaga tekanan depresiasi rupiah, walaupun tren penguatan rupiah masih akan bertahan di jangka panjang,” katanya dalam riset.