Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 24 NOVEMBER: Terimbas Sentimen Negatif Global dan Domestik, IHSG Anjlok 2 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/11/2016) ditutup melemah 104,37 poin atau -2,00% di level 5.107,62.
Karyawan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Selasa (12/1/2016). /Bisnis.com
Karyawan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Selasa (12/1/2016). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/11/2016) ditutup melemah 104,37 poin atau -2,00% di level 5.107,62.

IHSG ditutup melemah 104,37 poin atau -2,00% di level 5.107,62 pada perdagangan hari ini setelah bergerak di kisaran 5.102,42-5.194,24. Indeks dibuka melemah 32,77 poin di level 5.179,22 pagi tadi.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 86 saham menguat, 218 saham melemah, dan 234 saham stagnan.

Adapun, dari sembilan sektor, hanya satu sektor yang mengalami kenaikan, yakni sektor pertanian. Sementara, penurunan tertajam dialami sektor aneka industri yang turun 2,85%, disusul oleh sektor infrastruktur yang turun 2,59% dan sektor finansial yang anjlok 2,56%.

Sementara itu, bursa Asia bergerak bervariasi. Sama dengan IHSG, FTSE Malaysia KLCI melemah 0,25%, Indeks Taiwan TAIEX -0,28%, Indeks Hang Seng Hong Kong juga melemah 0,30% dan Indeks Kospi -0,84%. Begitu juga indeks SE Thailand yang anjlok 0,23%.

Adapun, indeks Bisnis27 ditutup melemah 12,49 poin atau -2,77% ke level 438,79.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan perdagangan saham hari ini banyak dipengaruhi oleh isu domestik, disamping soal isu the Fed yang kian percaya diri untuk menaikkan suku bunganya Desember ini.

“Regional baik-baik saja, harga komoditas juga, net sell asing di pasar reguler juga turun. Namun, ini ada hubungannya juga dengan politik di dalam negeri dan Bank Mandiri yang kabarnya menambah pencadangan NPL, ini IHSG langsung turun, anjlok,” papar Satrio, Kamis (24/11/2016).

Isu politik tersebut terkait dengan kasus Ahok tentang penistaan agama, di mana Buni Yani juga dijadikan tersangka. Selain itu, ada pengaruh dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani kemarin terkait langkah yang diambil oleh pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi di bidang perekonomian.

Riset Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG terkoreksi sebagai imbas dari apresiasi dolar AS terhadap mata uang beberapa negara G7 di mana secara indeks dolar AS sudah berada di 101,7, yaitu merupakan level tertinggi selama sepuluh tahun ini.

Adapun, keyakinan pasar akan kenaikan suku bunga the Fed Desember ini semakin tinggi setelah penafsiran hasil pertemuan FOMC minggu lalu yang dirilis kemarin menunjukkan mayoritas anggota komite menyetujui kenaikan dalam waktu dekat. 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BMRI

-17,11%

TLKM

-12,14%

HMSP

-10,77%

ASII

-9,37%

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

AALI

+1,83%

ADRO

+0,59%

NIKL

+0,39%

LSIP

+0,38%

 Sumber: Bloomberg.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper