Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/11/2016) berpeluang terkoreksi.
Riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan terkoreksi sebagai imbas dari apresiasi dolar AS terhadap mata uang beberapa negara G7 di mana secara indeks dolar AS sudah berada di 101,7, yaitu merupakan level tertinggi selama sepuluh tahun ini.
Adapun, keyakinan pasar akan kenaikan suku bunga the Fed Desember ini semakin tinggi setelah penafsiran hasil pertemuan FOMC minggu lalu yang dirilis kemarin menunjukkan mayoritas anggota komite menyetujui kenaikan dalam waktu dekat.
Akibatnya, net outflow asing di pasar saham kembali deras sebesar Rp809 miliar. Selanjutnya, pasar juga mencermati data inflasi yang akan dirilis BPS yang diperkirakan konsensus berada di 3.1% YoY.
“Pasar juga akan mengikuti perkembangan dinamika politik menjelang pilkada serentak Februari tahun depan. Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.170-5.230 dengan rekomendasi saham buy on weakness a.l AALI, PTPP, CTRA, dan BBTN,” papar riset tersebut.