Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank UOB Indonesia menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun. Obligasi yang terdiri dari 3 seri tersebut mematok bunga 7,20%-8,25%.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan Jumat (18/11/2016), perseroan mengumumkan dalam rangka penawaran umum berkelanjutan I Bank UOB Indonesia dengan target dana yang dihimpun Rp2 triliun, perseroan akan menerbitkan dan menawarkan obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap I 2016 senilai Rp1 triliun.
Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri. Seri A dengan jumlah pokok obligasi yang ditawarkan senilai Rp300 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,20%. Jangka waktu obligasi adalah 370 hari dengan tanggal pelunasan pokok obligasi jatuh pada 5 Desember 2017.
Seri B dengan jumlah pokok obligasi Rp600 miliar memiliki tingkat bunga tetap 8% dan berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Pelunasan obligasi dilakukan pada 25 November 2019.
Seri C dengan jumlah pokok obligasi Rp100 miliar memiliki tingkat bunga tetap 8,25%. Obligasi memiliki jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi di mana tanggal pelunasan obligasi jatuh pada 25 November 2021.
Obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap 1 2016 ini telah diperingkat oleh PT Fitch Rating Indonesia dengan peringkat AAAidn.
Sementara itu, selain menerbitkan obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap 1 2016, perseroan juga menerbitkan dan menawarkan obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia Tahap I 2016 senilai Rp100 miliar. Obligasi ini memiliki jangka waktu 7 tahun dengan tingkat bunga tetap 9,40%.
Bunga obligasi akan dibayarkan tiap triwulan di mana pembayaran bunga subordinasi pertama akan dibayarkan pada 25 februari 2017 dan tanggal pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo adalah 25 November 2023. Obligasi subordinasi sudah diperingkat oleh Fitch dengan peringkat AAidn.
Seluruh hasil dana penerbitan obligasi berkelanjutan dan subordinasi akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perseroan. Ditargetkan, obligasi sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 28 November 2016.