Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA SUN: Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Negara Maju Terhenti, Yield FR 56 Lanjut Turun

Harga surat utang negara (SUN) seri acuan FR56 bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/11/2016).
Memantau layar surat utang negara./.Bisnis
Memantau layar surat utang negara./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) seri acuan FR56 bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Kamis (17/11/2016).

Berdasarkan data Bloomberg, harga FR56 bergerak menguat 0,04% ke level 104,59 pada pukul 9.40 WIB. Adapun, imbal hasil bergerak melemah 0,09% ke level 7,697%.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil di negara berkembang naik. Namun, untuk negara maju, kenaikan imbal hasil sudah terhenti dan mulai berbalik seiring dengan terkoreksinya shock kemangangan Donald Trump pada pemilu presiden AS.

Adapun, saat ini peluang kenaikan FFR target sudah hampir pasti pada FOMC meeting di Desember 2016 walaupun pasar obligasi global perlahan sudah memfaktorkannya sembari menunggu perkembangan data ekonomi AS.

Selain itu, pasar juga tengah menanti data inflasi AS Oktober 2016 yang datang Kamis malam dan diperkirakan naik tipis. Selain itu juga ditunggu testimoni Yellen di depan kongres AS malam nanti.

“Imbal hasil SUN kembali turun pada perdagangan Kamis walaupun proporsi kepemilikan asing masih belum kembali naik. Imbal hasil yang tinggi berpeluang terus terkoreksi walaupun volatilitas diperkirakan masih tinggi hingga tengah Desember 2016.

Sementara itu, rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang telah dimulai kemarin akan disimpulkan sore hari ini dan diperkirakan BI RR rate tetap di 4,75%. Perlu ditunggu pernyataan BI yang selalu mengatakan bahwa ruang pelonggaran moneter tersedia dengan ketidakpastian global yang saat ini meningkat.

Analis fixed income PT MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan ada perdagangan hari ini harga SUN masih akan berpotensi mengalami kenaikan meskipun terbatas dipengaruhi oleh volatilitas dolar AS.

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan kebijaksn moneter yang akan diambil oleh Bank Indonesia di mana konsensus analis memperkirakan bahwa suku bunga acuan masih akan dipertahankan di posisi 4,75%. Analis juga akan mencermati kebijakan yang akan diambil oleh Bank Indonesia sebagai respon atas fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang cenderung melemah pasca pemilihan umum Presiden Amerika Serikat.

Adapun secara teknikal, harga SUN secara umum masih berada pada tren penurunan meskipun mulai meninggalkan area jenuh jual (oversold) dan level support-nya setelah mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin.

“Kami perkirakan hal tersebut dalam jangka pendek masih akan membatasi potensi kenaikan harga SUN di pasar sekunder terlebih juga didukung oleh investor asing yang masih menunjukkan penjualan bersih terhadap SUN di November 2016,” katanya dalam riset.

 

 

 

Pergerakan obligasi FR56 

Periode

 

FR56 (10 tahun)

 

 

 

Harga

%

Yield

%

17 November (pk. 09.40 WIB)

104,59

+0,04

7,697

-0,09

16 November

104,55

+0,94

7,703

-1,78

15 November

103,58

+0,29

7,843

-0,54

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper