Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 17 NOVEMBER: Terseret Bursa AS dan Asia, IHSG Melemah di Sesi I

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (17/11/2016).
Nasabah mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan di sebuah bank, di Jakarta, Senin (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan di sebuah bank, di Jakarta, Senin (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (17/11/2016).

IHSG ditutup melemah 1,82 poin atau -0,04% ke level 5.183.65 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.162,81-5.202,31. Indeks bertengger di zona merah setelah di awal pembukaan melemah sebesar -4,98 poin ke 5.180,48.

Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 122 saham menguat, 131 saham melemah dan 285 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi penekan IHSG hari ini, yakni -4,95%. Sementara, saham PT Bank BNI Tbk. (BBNI) jadi pendorong utama dengan naik 1,71%.

Adapun, dari 9 sektor, sebanyak 4 sektor menguat dan 5 sektor melemah. Sektor pertambangan memimpin pelemahan dengan melemah 1,22%, disusul oleh sektor properti yang turun 0,68%.

Mayoritas bursa Asia juga melemah. Indeks Topix turun 0,17%, indeks Nikkei225 anjlok 0,14%, indeks Hang Seng juga turun 0,21%. Begitu juga dengan indeks Kospi yang melemah 0,09% dan indeks FTSE Malaysia yang melemah 0,15%.

Sementara itu, bersamaan dengan bursa regional, indeks Dow Jones AS juga ditutup melemah 0,29% dan S&P 500 -0,16%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pelemahan yang terjadi pada bursa AS dan sebagian regional memberikan dampak kepada pergerakan IHSG hari ini. Menurutnya, berakhirnya trend turun yang berlangsung pada IHSG, sebenarnya membuka potensi teknikal rebound hingga kisaran 5.250 – 5.270.

Namun, jika support tersebut gagal bertahan, IHSG kembali membuka potensi untuk menguji support di level psikologis 5.000. “Kondisi dari bursa regional yang cenderung mengalami konsolidasi, memberikan tekanan pada pergerakan IHSG hari ini,” katanya, Kamis (17/11/2016)

Menurutnya, kondisi pasar saham masih dipengaruhi oleh trend penguatan yang terus berlangsung pada mata uang dolar AS menjelang kenaikan suku bunga the Fed bulan depan. Sentimen tersebut juga sepertinya bakal membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi sangat volatile.

“Apalagi, aksi jual dari pemodal asing, sepertinya tetap dilakukan dalam jumlah yang signifikan. Pemodal sebaiknya tetap berhati-hati dalam melakukan positioning,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper